Berbuat Baik Ga Ada Ruginya


Tahukah Anda melakukan sesuatu yang baik akan membawa keuntungan positif dalam hidup Anda . Memberi jauh lebih baik dari menerima. Menolong dan memberi orang lain memiliki pengaruh psikologi dan fisik positif pada kesehatan.

Dalam beberapa penelitian di Amerika pada orang dewasa menunjukkan bahwa peserta yang memberikan dukungan dan cinta pada orang lain memiliki kesehatan yang lebih baik. Mereka cenderung awet muda dan terhindar dari depresi dibanding mereka yang tidak pernah memberikan.

Sehingga, jika Anda ingin terlihat lebih baik, hidup sehat dan mungkin awet muda, sisihkan waktu untuk membantu orang lain. Mulailah dan terus lakukan dengan sesuatu yang kecil. Berikut cara sederhananya:


1. Melakukan sesuatu bagi orang lain


Tawarkan untuk membuat atau mendapatkan secangkir kopi atau teh saat Anda telah mendapatkannya. Cucikan gelas rekan kerja Anda ketika Anda selesai mencuci milik Anda.

2. Tawarkan bantuan pada orang asing


Berikan tempat duduk di kereta atau bis yang penuh atau membawakan makanan bagi mereka yang lapar.

3. Menjadi sukarelawan dalam masyarakat


Jangan hanya memikirkan atau membicarakannya tetapi lakukan!

4. Membantu pekerjaan-pekerjaan rumah


Bantulah ibu Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah, kemudian tetangga yang memerlukan bantuan untuk menyapu rumah atau bahkan menyiram tanaman.

5. Berikan tumpangan pada teman atau rekan kerja


Jika Anda memiliki kendaraan, tanyalah tetangga apakah perlu tumpangan ke kantor atau hanya ketempat pemberhentian bus atau kereta. Dan janganlah minta uang!

Ada banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk membantu orang lain sehari-hari. Dalam melakukannya, faktor berbuat baik yang harus selalu dikedepankan. Ini adalah sesuatu yang uang tidak bisa beli dan bahkan tidak melibatkan uang.

Kebaikan sejati
Sungguh teramat mudah menjadi orang yang bijaksana. namun teramat sulit menjadi seorang yang benar. Lebih mudah memberitahu orang lain tentang kesalahannya daripada merubah kesalahan kita sendiri, karena itu teman, lebih baik kiranya kita banyak bekerja daripada melulu berteori. Kebaikan terjadi bila seseorang berbuat bukan karena berbicara tentangnya.

0 comments:

Bayi Bertanya Sama Tuhannya

Suatu pagi seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan,

Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil dan lemah."

Tuhan : "Aku sudah memilih 1 malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

Bayi : "Tapi di sini di dalam surga apa yang pernah kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya."

Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangantan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

Bayi : "Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"

Tuhan : "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa paling indah yang pernah engkau dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkanmu bagaimana cara berbicara."

Bayi : "Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"
Tuhan : "Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdoa."

Bayi : "Saya dengar bahwa di bumi banyak orang yang jahat, siapakah nanti yang akan melindungi saya?"

Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu walaupun hal itu akan mengancam jiwanya."

Bayi : "Tapi saya pasti akan sedih karena tidak melihatMu lagi."

Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang bayi pun bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"
Jawab Tuhan,
....."Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu.
Hari ini Adalah hari IBU
I Love Ibu
Sumber

0 comments:

10 Nasehat Bijak Einstein Tentang Hidup Sukses

Tak perlu bersiap-siap mengernyitkan kening, kita hanya akan membahas ringan tentang filosofi hidup singkat Einstein.

Tidak ada Fisika, nuklir, atau hal-hal jenius lainnya. Hanya hal kecil tapi sering terlupakan, padahal berpengaruh besar terhadap kehidupan kita. Apa saja nasehat bijak Einstein? Yuk kita lihat.


1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahu Anda
 
"Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja."
Membaca kutipan Einstein di atas membuat kita bertanya-tanya. Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal?

Karena itu banyak-banyaklah menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata 'sukses'. Mengejar jawaban rasa ingin tahu Anda adalah kunci rahasia kesukesan. 


2. Tekun itu Tak Ternilai
 
"Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah."
Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah Anda setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?

Ada ungkapan bagus yang popular di kalangan pegawai pos, 'Selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan'. Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah Anda mulai. 


3. Fokus pada saat ini.
 
"Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu."
Einstein kok ngomongin tentang ciuman ya? Ah, itu kan hanya istilah saja, Tapi saya ingin cerita tentang kejadian ketika sesorang menjaga kebun duren di kebun. 

Begitu banyak kera seperti menunggu si penjaga lengah dan menyikat durian ranum di atas pohon. Kemudian seorang lainnya berkata, bahwa Anda tak akan bisa menembak dua kera sekaligus. 

Pengertian yang bisa disimpulkan atas kata-kata tersebut adalah, 'Seseorang bisa melakukan banyak hal, tapi bukan semua hal sekaligus'. 

Belajar untuk 'berada di sini, saat ini', berikan perhatian kepada apa yang sedang Anda kerjakan. Energi terfokus adalah sumber kekuatan. Itulah perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan. 


4. Imaginasi adalah kekuatan
 
"Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan."
Ungkapan Einstein ini sangat terkenal. Apakah Anda berimajinasi setiap hari? Imaginasi lebih penting dari pengetahuan! 

Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depan Anda. Lagi, kata Einstein, "Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi."

Sekali lagi, apakah Anda sudah melatih otot-otot imaginasi Anda setiap hari? Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan. 

Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya. Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan ataupun keinginan. Menyedihkan. 


5. Buat Kesalahan
 
"Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru."
Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik, KESALAHAN bukan KEGAGALAN. 

Dua hal tadi berbeda. Kesalahan-kesalahan dapat membantu Anda menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas, jika Anda menggunakannya dengan tepat tentunya.

Carilah sesuatu berbau baru (something new) dari kesalahan Anda. Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahan Anda. 


6. Hidup pada saat ini
 
"Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi."
Satu-satunya jalan agar hidup Anda baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang. Ah, lagi-lagi nasehat bijak untuk menyikapi waktu dengan tepat oleh pakar fisika quantum Einstein.

Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. Yang bisa Anda lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang Anda saat ini tentang kemarin agar menjadi lebih baik. 

Anda juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika Anda melakukan yang terbaik pada saat ini. Masalahnya hanya tentang waktu, dan waktu tidak pernah ke mana-mana kok. 


7. Hargai diri Anda
 
"Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga."
Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktu Anda untuk menaikkan nilai diri Anda. 

Jika Anda memang bernilai, sukses akan datang menghampiri Anda. Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses? Mungkin dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya.

Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepada Anda. Belajarlah mengasah mereka menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain.

Bekerjalah untuk menjadi bernilai, sukses akan mengejar Anda. Apakah berlian harganya sama dengan kerikil? Anda punya jawabannya. Keduanya mengalami tekanan berbeda sehingga membedakan nilainya. 


8. Jangan mengharapkan Hasil Berbeda
 
"Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil berbeda."
Nasehat bijak Enstein di atas adalah favorit saya. Anda jangan mengharapkan hasil menjadi lebih baik jika Anda masih bertahan dengan cara yang Anda pakai sekarang. 

Dengan ungkapan lain, Anda mimpi mengharapkan otot bisep Anda menjadi lebih 'seksi' jika masih mengangkat barbel ringan terus menerus.

Jika ingin hidup Anda berubah, Anda harus berubah. Mengubah cara pikir, cara pandang dan cara melakukan sesuatu. 

Ketika Anda mengubah pikiran Anda, mengubah sudut pandang Anda, mengubah tindakan Anda, hidup Anda akan berubah dengan sendirinya.

Bayangkan hal berikut: Ada seorang gadis manis tepat di depanmu. Bandingkan kedua aksi berikut. Pertama, kamu senyum tulus, reaksi si gadis adalah membalas senyummu. Kedua, kamu melotot padanya, bisa ditebak apa reaksi si gadis? 


9. Pengetahuan terasah melalui Pengalaman
 
"Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman."
Pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Anda bisa mendiskusikan sebuah proyek, tapi diskusi itu hanya akan memberi Anda informasi. 

Anda harus melakukan proyek tersebut untuk 'tahu' apakah proyek tersebut berjalan dengan benar atau tidak. 

Anda harus melakukannya untuk mengatasi munculnya masalah-masalah ditengah proyek berjalan. Itu membuat Anda memiliki pengalaman baru dan bermanfaat.

Apa pesan Einstein? Carilah pengalaman! Jangan habiskan waktumu nonton sinetron cinta sementara dirimu setengah mati menginginkan pacar, misalnya. Keluar dari duniamu sekarang dan pengalaman tak ternilai menunggumu di luar sana. 


10. Pahami Aturan Main, Lalu Bermainlah Lebih Baik
 
"Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain."
Bagi Einstein, dia cukup memahami aturan-aturan dasar Fisika lalu berpikir dan bekerja lebih baik dibanding fisikawan lainnya. Sederhananya, Anda cukup melakukan dua hal saja.

Pertama, yang harus Anda lakukan adalah memahami 'peraturan' bagaimana cara Anda melakukannya. 

Kedua, lakukan pekerjaan tersebut lebih baik dibanding orang lain. Jika Anda mampu melakukan dua hal ini dengan baik, sukses pasti masuk ke kantong Anda

0 comments:

RAHASIA TUKANG BECAK YANG HAJI TAHUN INI


alt

















Sahabat sekalian. Tak terasa Idul Adha telah berlalu. Alhamdulillah para jamaah haji Indonesia kloter pertama juga sudah tiba dengan selamat. Semoga Allah memberikan balasan haji Mabrur bagi mereka yang menunaikan haji tahun ini.

Dibalik proses haji tahun ini. Ada beberapa Fenomena yang menyentuh hati saya. Fenomena itu adalah :


alt
1. Diantara para jamaah tersebut ada yang naik sepeda.
Nathim Caimcross, 28 dan Imtiyaz Ahmad Harun, 25, mengungkapkan kebahagiannya begitu masuk ke kota Tabuk, perbatasan negara Saudi. "Akhirnya kami bisa mewujudkan impian kami menunaikan ibadah haji," kata keduanya.





alt
2. Yang sudah sangat Sepuh (lansia) banget tapi semangatnya luar biasa.
Koyimah binti Nasrun, nama sang nenek tersebut. Usianya 102 tahun. Nenek ini bisa dikatakan sangat beruntung, karena kalau diantara sahabat memiliki orang tua berusia diatas 65tahun, sekarang sudah tidak diperkenankan mendaftar karena ada ketentuan dari Pemerintahan Arab





alt
3. Ternyata ada juga tukang becak
Tukang Becak ini bernama Pak Muthalib. Dia naik haji bukan karena undian berhadiah ataupun dihajikan. Tetapi karena hasil kerja keras beliau.

Profil Pak Thalib inilah inilah yang akan saya bahas kali ini. Karna ternyata beliau satu kota dengan saya di kota Pekalongan Gan .
Saya salut dengan beliau sekaligus terharu




Setelah mengetahui bahwa pak Carub ini tinggal di Pekalongan, saya pun mencoba tanya kanan-kiri depan belakang. Hingga akhirnya mendapat FORMULA RAHASIA mengapa beliau bisa menunaikan haji.

Formula ini saya simpulkan dari berita maupun testimoni serta para penduduk Pekalongan yang pernah saya  jumpa.Soale saya pribadi belum sempat bertemu beliau, kecuali beberapa bulan silam pernah melihat wajahnya di stasiun.

Dan kini izinkan saya untuk berbagi tentang hikmah dari Rahasia Pak Carub ini, kepada Para SAHABAT  Pembaca semua.

Formula Rahasia Pak Carub ini Sederhana

RAHASIA #1. NIAT

alt
Niat. Benar sekali. Ketika seseorang memiliki keinginan untuk naik haji maka NIATkan keinginan itu. Tapi tidak sekedar niat yang diucapkan dengan mulut semata tetapi juga kuatkan NIAT ANDA untuk benar-benar ingin ke BAITULLAH. Masukkan unsur Emosi kedalam NIAT itu

Sehingga dengan NIAT yang kuat itu niscaya akan melahirkan semangat AZAM (HASRAT/GREGET) yang membara.

Menurut Napoleon Hill "Think and Grow Rich"
HASRAT adalah RAHASIA mengapa seseorang bisa mendapatkan IMPIAN mereka


RAHASIA #2. SERING-SERING LIHAT GAMBAR KABAH& VISUALISASIKAN  RUMAHNYA.
"Bagaimana mungkin memiliki hasrat yang kuat kalau GAMBARAN IMPIAN saja belum ada jelas di kepala." demikian ustadz saya pernah berkata
Rahasia keduanya yaitu ia benar-benar memvisualisasikan dengan memasang Gambar KABAH di rumah mereka.
Visualisasi itu adalah Pengikat antara Fikiran dengan Impian kita. Visualisasi akan memperkuat HASRAT didalam dada
Setidaknya dengan setiap hari melihat Gambar KABAH dan memVISUALISASIkannya. Hal itu akan mengingatkan kita senantiasa bahwa kita memiliki rencana kedepannya

RAHASIA #3. IKHTIAR/ACTION dengan KONSISTEN
altBanyak orang yang berharap namun lupa bertindak. Semoga kita dilindungi dari sifat yang demikian

Rahasia ketiga dari Pak Carub ini adalah memulai ACTION SEGERA dengan berIKHTIAR.
Seperti yang saya dapatkan info dari beberapa orang di PEKALONGAN. Pak Mutholib/Carub ini orangnya KONSISTEN dan HEMAT. Tak perlu menunggu memiliki uang banyak untuk menabung, dia langsung memulai untuk menabung dengan apa yang ada di tangannya.
Setiap hari ia menabung Rp 1000,5000,10.000 dengan konsisten selama bertahun-tahun bergantung dengan apa yang ia dapatkan pada hari itu.

Mungkin para sahabat akan tertawa, kok nabung cuma 5000 bisa naek Haji.

INILAH sebenarnya RAHASIA UTAMA dibalik RAHASIAnya Pak Carub , Sang Tukang Becak.
Bahwa Rahasia UTAMA dari PAK CARUB ini adalah ACTION yang KONSISTEN.
Mari ,kita kakulasi bersama
misalkan saja
setiap hari  menabung 5000 saja
maka sebulan ia sudah mendapatkan 150.000
kalau setahun Rp 1.800.000
kalau 25 tahun Rp 45.000.000

dan itu udah cukup tuk Naek Haji, kan?

KONSISTEN inilah yang  akhirnya Pak Carub bisa mengumpulkan uang banyak dan Naik Haji walaupun butuh waktu 25 tahun.

Itupun kalau seharinya 5000, coba bayangkan kalau mulai hari ini kita mulai menabung 10.000 saja. Saya yakin 10tahun dari sekarang insya Allah kita sudah bisa menunaikan haji juga

RAHASIA #4. BERDOA & TAWAKAL

Tentu bagian ini gak bisa dipisahkan. Semakin besar HASRAT kita pasti akan mempengaruhi ibadah kita juga. Dan inilah yang menjadi rahasia keempatnya. Dimana ia juga berusaha untuk semakin menggiatkan ibadahnya. Karena ia percaya ketika kita semakin dekat kepada Allah niscaya itu akan memudahkan doa-doa kita dikabulkan nantinya.

Oleh karena itu Perbanyaklah ibadah sunnah kita yah , shalat malam, saum sunnah, tilawah quran yang menjadi sarana kita semakin dekat kepada Allah. Setelah ikhtiar dan berdoa barulah kita bertawakal karena apapun yang diberikan olehNya pasti adalah yang terbaik untuk kita.

Oleh karenanya, mari kita ACTION dan KONSISTEN untuk mewujudkan impian segera. Insya Allah kita bisa SEGERA menunaikan IBADAH HAJI seperti PAK CARUB ini.

Kalau beliau yang Tukang Becak saja bisa apalagi KITA
PASTI BISA...!!!

Faidza 'Azamta Fatawakkal 'Alalloh
(Ketika sudah Berazam ma Tawakallah kepada Allah)

Penutup
Jujur saja,
Saya pribadi belum ke MAKKAH.Akan tetapi,
Walaupun saya masih punya tanggungan "hutang usaha" yang cukup lumayan,
Alhamdulillah sejak awal tahun ini saya sudah menguatkan azam, visualisasi dan ikhtiar serta tawaqal. Alhamdulillah, saya juga sudah memulai menabung sejak bulan Juni,

Saya menyadari bahwa saya belum bisa berangkat. Oleh karena itu tulis dengan saya berbagi dan menuliskan LANGKAH yang mempermudah kita NAIK HAJI ini, Semoga mendatangkan manfaat untuk Para SAHABAT semua. Dan juga semoga semakin memudahkan langkah saya pribadi menuju Baitullah.
Mohon doa juga dari para pembaca, Insya Allah tahun Depan atau paling lambat 2012 saya sudah bisa umrah dan tahun 2015 sudah bisa Haji
Siapa tahu kita bisa berangkat bersama satu kloter nantinya
Mari kita kuatkan niat kita ke Baitullah

Semoga Allah meridhai setiap langkah kita dalam kebaikan
Insya Allah

0 comments:

5 Prinsip Sukses Ala Perusahaan Raksasa Rakuten

Foto oleh PriceMinister di Flickr

Apa yang membuat Rakuten bisa menjadi salah satu perusahaan Internet top di dunia?

Jika saat ini Anda melihat sebuah banner kuning terpampang di blog ini, itu karena saya sedang mengikuti sebuah kompetisi Search Engine Optimization (SEO) “Rakuten.co.id: Toko online murah, serba ada Barang unik Jepang” yang sedang diadakan oleh Rakuten Indonesia.

Jadi pada awalnya, saya hanya tahu bahwa Rakuten adalah sebuah toko online, dan tidak lebih dari itu. Namanya pun tidak sebesar Amazon atau eBay yang lebih familiar di telinga kebanyakan orang.

Tapi dalam proses penulisan dan mengoptimasi artikel untuk kontes ini, saya banyak belajar tentang perusahaan yang bercikal bakal di Jepang tersebut. Dan termasuk juga saya belajar tentang sang CEO, Hiroshi Mikitani.

Hiroshi memang sangat berambisi untuk memperbesar jangkauan bisnisnya, bukan hanya di Jepang atau Asia, melainkan di seluruh dunia. Karena itu lah ia berani berinvestasi sebesar $100juta di Pinterest yang saat ini sedang populer, membeli situs Play.com dari Inggris, dan bahkan mencanangkan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di kantor Rakuten.

Kabar bagusnya, Hiroshi dan Rakuten membagikan 5 prinsip sukses yang mereka terapkan dalam mengembangkan bisnis mereka. Ingin tahu?

Coba simak 5 prinsip sukses ala Rakuten berikut:

1. Always Improve, Always Advance


Mereka yang berada di Rakuten percaya bahwa ada dua kelompok manusia: Mereka yang puas dengan status quo, dan mereka yang fokus untuk mencapai tujuan atau goal.

Orang yang puas dengan status quo ketika mengalami kegagalan akan menghibur diri dengan berkata,

“Saya sudah melakukan yang terbaik!”.

Dan itulah yang sayangnya sering saya dengar dari para pemain sepak bola di Tim Nasional kita (meskipun saya juga kadang demikian…haha). Saya selalu mendengar “Meskipun kalah, kami sudah berusaha yang terbaik!”.

Halo…? Kalau sudah melakukan yang terbaik pasti juara dong?

Sikap demikian adalah sikap yang berbasis “best effort”. Berusaha sekuat tenaga untuk mencapai suatu tujuan, tapi ketika tidak tercapai mereka sudah merasa puas akan apa yang telah mereka lakukan.

Nah, orang yang kedua, yaitu orang yang fokus untuk mencapai tujuan. Menurut orang-orang di Rakuten, orang seperti ini adalah orang yang akan sepenuhnya berkomitmen dan berusaha dengan determinasi dan perjuangan yang kuat.

Di Rakuten, kepuasan harus terjadi hanya ketika tujuan sudah tercapai dengan jalan berusaha dengan disiplin untuk membuat hari ini lebih baik daripada hari berikutnya.

Kantor Rakuten di Jepang, foto oleh Yohei Yamashita

2. Passionately Professional


Saya sempat berpikir bahwa “professional” berarti juga “bersedia melakukan apapun demi uang”. Misalnya saja ketika ada seorang selebritis yang mau melakukan adegan tak senonoh dengan alasan “profesionalisme”.

Tapi tentu saja ini tidak tepat, karena menurut saya tindakan tersebut tidak bisa dibilang sebagai bertindak profesional.

Di perusahaan Rakuten pun orang dituntut untuk bersikap profesional. Maksudnya, mereka perlu menganggap bahwa tantangan itu justru bisa digunakan sebagai motivasi, bukan sesuatu yang mengintimidasi.

Satu hal lagi tentang profesionalisme menurut Rakuten adalah,

“Jika Anda bisa membuat pekerjaan Anda menjadi menyenangkan, maka berarti Anda adalah seseorang yang benar-benar professional”.

3. Hypothesize => Practice => Validate => Shikumika

Yang dimaksud dengan “hypothesize” atau membuat hipotesis menurut Rakuten adalah memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang perlu ditingkatkan. Orang-orang di Rakuten juga diajarkan untuk tidak hanya mengandalkan apa yang dilakukan orang lain sebagai inspirasi, terutama di era Internet seperti sekarang ini.

Karena itu lah diperlukan kreativitas dan fokus untuk bisa mengetahui apa yang perlu dilakukan sebelum benar-benar bekerja.

Langkah kedua adalah “practice”, yaitu menerapkan rencana yang telah dibuat secara bertahap, dan juga mencatat hasil yang telah dicapai.

Langkah ketiga adalah “validate”, yaitu membandingkan apa yang telah diperoleh di langkah kedua (practice) dengan target yang telah ditentukan di langkah pertama (hypothesize).

Langkah keempat adalah “shikumika”, yang berarti membuat sebuah sistem. Ini bisa dilakukan dengan mengambil pelajaran dari keberhasilan –keberhasilan yang telah dicapai, lalu membuat langkah demi langkahnya agar orang lain juga bisa melakukannya. Dengan begini, langkah untuk menjadi sukses bisa dibagikan secara lebih luas.

Jadi seperti Anda memasak, lalu membuat langkah demi langkahnya dalam sebuah resep agar orang lain bisa mengikuti dengan sukses.

4. Maximize Customer Satisfaction

Rakuten adalah perusahaan jasa, bukan hanya menjual produk seperti perusahaan Jepang lain misalnya Honda. Rakuten juga bergerak dalam bidang travel, internet banking, dan lain sebagainya. Itulah mengapa kepuasan pelanggan teramat penting.

Rakuten berprinsip jika kepuasan terbesar dari perusahaan jasa adalah melihat pelanggan tersenyum.

5. Speed!! Speed!! Speed!!

Pernahkah Anda membaca tentang waktu, uang dan kecepatan?

Rakuten punya prinsip untuk cepat dalam berpikir, dalam bertindak, dan dalam mengevaluasi. Hiroshi Mikitani juga pernah menulis dalam sebuah posting bahwa kecepatan itu lebih penting daripada ketrampilan / skill.


Sumber:
Rakuten Shugi – The Mission, Values and Practices of our Highly Motivated, Winning Team

http://assets2.iknow.jp/assets/landing_images/RakutenShugi.pdf

0 comments:

Belajar Mengasihi Dari Malaikat Kecil

 Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, “Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.”


Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu-satunya, namanya Sindu tampak ketakutan, air matanya mengalir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India/curd rice).


Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”.


Aku mengambil mangkok dan berkata, “Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak-teriak sama ayah.”


Aku bisa merasakan istriku cemberut di belakang punggungku. Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya, dan berkata, “Boleh ayah akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok tapi semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta.”


Agak ragu sejenak “akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya?” Aku menjawab, “Oh…pasti, sayang.”


Sindu tanya sekali lagi, “Betul nih ayah?”


“Ya pasti!” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.


Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, janji kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata, “Sindu jangan minta komputer atau barang-barang lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.”


Sindu menjawab, “Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang mahal kok.” Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hati aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.


Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap, dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin/dibotakin pada hari Minggu.


Istriku spontan berkata, “Permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin.” Juga ibuku menggerutu jangan-jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV dan program TV itu sudah merusak kebudayaan kita.


Aku coba membujuk, “Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.” Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, “Tidak ada yah, tak ada keinginan lain,” kata Sindu. Aku coba memohon kepada Sindu, “Tolonglah…kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami.”


Sindu dengan menangis berkata, “Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya. Kenapa ayah sekarang mau menarik/menjilat ludah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apa pun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India zaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta/kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.”


Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, “Janji kita harus ditepati.” Secara serentak istri dan ibuku berkata, “Apakah kamu sudah gila?” “Tidak,” jawabku, “Kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu, permintaanmu akan kami penuhi.”


Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.


Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.


Tiba-tiba seorang anak laki-laki keluar dari mobil sambil berteriak, “Sindu tolong tunggu saya.” Yang mengejutkanku ternyata, kepala anak laki-laki itu botak.


Aku berpikir mungkin”botak” model zaman sekarang. Tanpa memperkenalkan dirinya, seorang wanita keluar dari mobil dan berkata, “Anak anda, Sindu benar-benar hebat. Anak laki-laki yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya. Dia menderita kanker leukemia.” Wanita itu berhenti sejenak, nangis tersedu-sedu.


“Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemotherapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek/dihina oleh teman-teman sekelasnya. Nah Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul-betul tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.”


Aku berdiri terpaku dan aku menangis, “Malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang kasih.”

0 comments:

Anak Yang Cacat


Seorang Ibu sangat gembira ketika menerima telegram dari anaknya yang telah bertahun-tahun menghilang. Apalagi ia adalah anak satu-satunya. Maklumlah anak tersebut pergi ditugaskan perang ke Vietnam pada 4 tahun yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur dimedan perang. Anda bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut. Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok.

Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota.

Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah berada di airport.

Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?”

Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita cuma besar dan kamarpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!”

Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, karena korban perang di Vietnam.”

Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacat?” – nada suaranya sudah agak menurun

Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!”

Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja, saya kira tidak jadi masalah..”

Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga rusak.. begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar, maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!”

Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Nak, lain kali saja kawanmu itu diundang ke rumah kita, untuk sementara suruh saja tinggal di hotel, kalau perlu biar ibu yang bayar nanti biaya penginapannya..”

Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!”

Si Ibu: “Coba renungkan nak, ayah kamu adalah seorang konglomerat yang ternama dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun orang-orang penting yang berkunjung ke rumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat seorang anak dengan tubuh yang cacat dan wajah yang rusak. Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan-jangan nanti bisa merusak citra binis usaha dari ayahmu nanti.”

Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon diputuskan dan ditutup.

Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tamu menunggu hingga jauh malam ternyata anak tersebut tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung, disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung ke rumah mereka.

Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit, agar mereka segera datang ke sana, karena harus mengidetifitaskan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya!

Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita lain dari mereka?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan

……. dengan orang cacat?

……..yang bukan karena cacat tubuh saja?

……. tetapi cacat mental atau

……..cacat status atau cacat nama atau

……..cacat latar belakang kehidupannya?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang

…….yang jatuh miskin?

…… yang kena penyakit AIDS?

…….yang bekas pelacur?

…….yang tidak punya rumah lagi?

…….yang pemabuk?

…….yang pencandu?

…….yang berlainan agama?

Renungkanlah jawabannya hanya Anda dan Tuhan saja yang mengetahunya. Dan yang paling penting adalah “SIKAP” kita dalam memandang suatu hal harus kita ubah menjadi yang lebih baik atau lebih positif. Karena dengan sikap positif secara otomatis akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap orang lain dan tentunya hal-hal lain yang lebih baik.

0 comments:

Kisah Nyata: Ketika Sri Sultan HB IX terkena tilang di Pekalongan


Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis , pukul setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir.

Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti dihadapannya.

Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat.

“Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes.

Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh.

“Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. Brigadir Royadin tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya Allah…sinuwun!” kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya berlangsung sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap sempurna.

“Bapak melangar verbodden , tidak boleh lewat sini, ini satu arah !” Ia memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis pikir , orang sebesar sultan HB IX mengendarai sendiri mobilnya dari jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup lumayan., entah tujuannya kemana.

Setelah melihat rebuwes , Brigadir Royadin mempersilahkan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan , namun sultan menolak.

“ Ya ..saya salah , kamu benar , saya pasti salah !” Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa.

“ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin menjawabnya .

“Em..emm ..bapak saya tilang , mohon maaf!” Brigadir Royadin heran , sinuwun tak kunjung menggunakan kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan begitu , mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan Rajapun beliau tidak melakukannya.

“Baik..brigadir , kamu buatkan surat itu , nanti saya ikuti aturannya, saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun meminta brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang. Dengan tangan bergetar ia membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tidak boleh memandang beda pelanggar kesalahan yang terjadi di depan hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang adalah tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan bahwa dia berhak mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!” begitu gumamnya.

Surat tilang berpindah tangan , rebuwes saat itu dalam genggamannya dan ia menghormat pada sinuwun sebelum sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal.

Beberapa menit sinuwun melintas di depan stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, kekakuannya dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda ontelnya mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapapun berhasil menghibur dirinya.

Saat aplusan di sore hari dan kembali ke markas , Ia menyerahkan rebuwes kepada petugas jaga untuk diproses hukum lebih lanjut.,Ialu kembali kerumah dengan sepeda abu abu tuanya.

Saat apel pagi esok harinya , suara amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh gopoh menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku kepala kantor.

“Royadin , apa yang kamu lakukan ..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing mbok tangkep sopo heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa jawa , ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan kekiri bolak balik.

“ Sekarang aku mau Tanya , kenapa kamu tidak lepas saja sinuwun..biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia , ngerti nggak kowe sopo sinuwun?” Komisaris tak menurunkan nada bicaranya.

“ Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!” brigadir Royadin menjawab tegas.

“Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku , kok malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini bisa panjang , bisa sampai Menteri !” Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara.

Brigadir Royadin pasrah , apapun yang dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi , yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada siapa saja ..memang Koppeg(keras kepala) kedengarannya.

Kepala polisi pekalongan berusaha mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di Tegalkah atau tempat lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes. Namun tidak seperti saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar , keberadaa sinuwun tak kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada akhirnya kepala polisi pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja untuk mengembalikan rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin.

Usai mendapat marah , Brigadir Royadin bertugas seperti biasa , satu minggu setelah kejadian penilangan, banyak teman temannya yang mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar dirinya akan dimutasi ke pinggiran kota pekalongan selatan.

Suatu sore , saat belum habis jam dinas , seorang kurir datang menghampirinya di persimpangan soko yang memintanya untuk segera kembali ke kantor. Sesampai di kantor beberapa polisi menggiringnya keruang komisaris yang saat itu tengah menggengam selembar surat.

“Royadin….minggu depan kamu diminta pindah !” lemas tubuh Royadin , ia membayangkan harus menempuh jalan menanjak dipinggir kota pekalongan setiap hari , karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya dipersimpangan soko .

“ Siap pak !” Royadin menjawab datar.

“Bersama keluargamu semua, dibawa!” pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga ketepi pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja.

“Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang !” Brigadir Royadin menawar.

“Ngawur…Kamu sanggup bersepeda pekalongan – Jogja ? pindahmu itu ke jogja bukan disini, sinuwun yang minta kamu pindah tugas kesana , pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan surat yang ada digengamannya kepada brigadir Royadin.

Surat itu berisi permintaan bertuliskan tangan yang intinya : “ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani sri sultan hamengkubuwono IX.


Tangan brigadir Royadin bergetar , namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sangup menolak permntaan orang besar seperti sultan HB IX namun dia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia cinta pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini .

“ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , saya berterima kasih, saya tidak bisa pindah dari pekalongan , ini tanah kelahiran saya , rumah saya . Sampaikan hormat saya pada beliau ,dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya !” Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati sinuwun Sultan HB IX , Amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban ketegasannya.

July 2010 , saat saya mendengar kepergian purnawirawan polisi Royadin kepada sang khalik dari keluarga dipekalongan , saya tak memilki waktu cukup untuk menghantar kepergiannya . Suaranya yang lirih saat mendekati akhir hayat masih saja mengiangkan cerita kebanggaannya ini pada semua sanak family yang berkumpul. Ia pergi meninggalkan kesederhanaan perilaku dan prinsip kepada keturunannya , sekaligus kepada saya selaku keponakannya. Idealismenya di kepolisian Pekalongan tetap ia jaga sampai akhir masa baktinya , pangkatnya tak banyak bergeser terbelenggu idealisme yang selalu dipegangnya erat erat yaitu ketegasan dan kejujuran .

Hormat amat sangat kepadamu Pak Royadin, Sang Polisi sejati . Dan juga kepada pahlawan bangsa Sultan Hamengkubuwono IX yang keluasan hatinya melebihi wilayah negeri ini dari sabang sampai merauke.

Depok June 25′ 2011

Aryadi Noersaid

Update terakhir tentang penulis artikel: Bp Aryadi Noersaid saat ini tinggal di Depok, Saya sempat konfirmasi via SMS kepada penulis untuk memastikan dan meminta comment atau pernyataan dari beliau.

Setelah menunggu beberapa waktu saya mendapat respon dari Bp Aryadi Noersaid. Saya copy dari comment beliau. dan terima kasih pak respon kilatnya:

Aryadi Noersaid (aryadi17@yahoo.com)

0 comments:

Isi Ramalan Jaya baya "Jangka Jaya baya" Kedua

  1. Sing wedi mati---Yang takut mati.
  2. Sing nekat mbrekat---Yang nekat mendapat berkat.
  3. Sing jerih ketindhih---Yang hati kecil tertindih
  4. Sing ngawur makmur---Yang ngawur makmur
  5. Sing ngati-ati ngrintih---Yang berhati-hati merintih.
  6. Sing ngedan keduman---Yang main gila menerima bagian.
  7. Sing waras nggagas---Yang sehat pikiran berpikir.
  8. Wong tani ditaleni---Orang (yang) bertani diikat.
  9. Wong dora ura-ura---Orang (yang) bohong berdendang.
  10. Ratu ora netepi janji, musna panguwasane---Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
  11. Bupati dadi rakyat---Pegawai tinggi menjadi rakyat.
  12. Wong cilik dadi priyayi---Rakyat kecil jadi priyayi.
  13. Sing mendele dadi gedhe---Yang curang jadi besar.
  14. Sing jujur kojur---Yang jujur celaka.
  15. Akeh omah ing ndhuwur jaran---Banyak rumah di punggung kuda.
  16. Wong mangan wong---Orang makan sesamanya.
  17. Anak lali bapak---Anak lupa bapa.
  18. Wong tuwa lali tuwane---Orang tua lupa ketuaan mereka.
  19. Pedagang adol barang saya laris---Jualan pedagang semakin laris.
  20. Bandhane saya ludhes---Namun harta mereka makin habis.
  21. Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan---Banyak orang mati lapar di samping makanan.
  22. Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara---Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
  23. Sing edan bisa dandan---Yang gila bisa bersolek.
  24. Sing bengkong bisa nggalang gedhong---Si bengkok membangun mahligai.
  25. Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil---Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
  26. Ana peperangan ing njero---Terjadi perang di dalam.
  27. Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham---Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
  28. Durjana saya ngambra-ambra---Kejahatan makin merajalela.
  29. Penjahat saya tambah---Penjahat makin banyak.
  30. Wong apik saya sengsara---Yang baik makin sengsara.
  31. Akeh wong mati jalaran saka peperangan---Banyak orang mati karena perang.
  32. Kebingungan lan kobongan---Karena bingung dan kebakaran.
  33. Wong bener saya thenger-thenger---Si benar makin tertegun.
  34. Wong salah saya bungah-bungah---Si salah makin sorak sorai.
  35. Akeh bandha musna ora karuan lungane---Banyak harta hilang entah ke mana
  36. Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe---Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
  37. Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram---Banyak barang haram, banyak anak haram.
  38. Bejane sing lali, bejane sing eling---Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
  39. Nanging sauntung-untunge sing lali---Tapi betapapun beruntung si lupa.
  40. Isih untung sing waspada---Masih lebih beruntung si waspada.
  41. Angkara murka saya ndadi---Angkara murka semakin menjadi.
  42. Kana-kene saya bingung---Di sana-sini makin bingung.
  43. Pedagang akeh alangane---Pedagang banyak rintangan.
  44. Akeh buruh nantang juragan---Banyak buruh melawan majikan.
  45. Juragan dadi umpan---Majikan menjadi umpan.
  46. Sing suwarane seru oleh pengaruh---Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
  47. Wong pinter diingar-ingar---Si pandai direcoki.
  48. Wong ala diuja---Si jahat dimanjakan.
  49. Wong ngerti mangan ati---Orang yang mengerti makan hati.
  50. Bandha dadi memala---Hartabenda menjadi penyakit
  51. Pangkat dadi pemikat---Pangkat menjadi pemukau.
  52. Sing sawenang-wenang rumangsa menang --- Yang sewenang-wenang merasa menang
  53. Sing ngalah rumangsa kabeh salah---Yang mengalah merasa serba salah.
  54. Ana Bupati saka wong sing asor imane---Ada raja berasal orang beriman rendah.
  55. Patihe kepala judhi---Maha menterinya benggol judi.
  56. Wong sing atine suci dibenci---Yang berhati suci dibenci.
  57. Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat---Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
  58. Pemerasan saya ndadra---Pemerasan merajalela.
  59. Maling lungguh wetenge mblenduk --- Pencuri duduk berperut gendut.
  60. Pitik angrem saduwure pikulan---Ayam mengeram di atas pikulan.
  61. Maling wani nantang sing duwe omah---Pencuri menantang si empunya rumah.
  62. Begal pada ndhugal---Penyamun semakin kurang ajar.
  63. Rampok padha keplok-keplok---Perampok semua bersorak-sorai.
  64. Wong momong mitenah sing diemong---Si pengasuh memfitnah yang diasuh
  65. Wong jaga nyolong sing dijaga---Si penjaga mencuri yang dijaga.
  66. Wong njamin njaluk dijamin---Si penjamin minta dijamin.
  67. Akeh wong mendem donga---Banyak orang mabuk doa.
  68. Kana-kene rebutan unggul---Di mana-mana berebut menang.
  69. Angkara murka ngombro-ombro---Angkara murka menjadi-jadi.
  70. Agama ditantang---Agama ditantang.
  71. Akeh wong angkara murka---Banyak orang angkara murka.
  72. Nggedhekake duraka---Membesar-besarkan durhaka.
  73. Ukum agama dilanggar---Hukum agama dilanggar.
  74. Prikamanungsan di-iles-iles---Perikemanusiaan diinjak-injak.
  75. Kasusilan ditinggal---Tata susila diabaikan.
  76. Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi---Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
  77. Wong cilik akeh sing kepencil---Rakyat kecil banyak tersingkir.
  78. Amarga dadi korbane si jahat sing jajil---Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
  79. Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit---Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
  80. Lan duwe prajurit---Dan punya prajurit.
  81. Negarane ambane saprawolon---Lebar negeri seperdelapan dunia.
  82. Tukang mangan suap saya ndadra---Pemakan suap semakin merajalela.
  83. Wong jahat ditampa---Orang jahat diterima.
  84. Wong suci dibenci---Orang suci dibenci.
  85. Timah dianggep perak---Timah dianggap perak.
  86. Emas diarani tembaga---Emas dibilang tembaga
  87. Dandang dikandakake kuntul---Gagak disebut bangau.
  88. Wong dosa sentosa---Orang berdosa sentosa.
  89. Wong cilik disalahake---Rakyat jelata dipersalahkan.
  90. Wong nganggur kesungkur---Si penganggur tersungkur.
  91. Wong sregep krungkep---Si tekun terjerembab.
  92. Wong nyengit kesengit---Orang busuk hati dibenci.
  93. Buruh mangluh---Buruh menangis.
  94. Wong sugih krasa wedi---Orang kaya ketakutan.
  95. Wong wedi dadi priyayi---Orang takut jadi priyayi.
  96. Senenge wong jahat---Berbahagialah si jahat.
  97. Susahe wong cilik---Bersusahlah rakyat kecil.
  98. Akeh wong dakwa dinakwa---Banyak orang saling tuduh.
  99. Tindake manungsa saya kuciwa---Ulah manusia semakin tercela.
  100. Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi---Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
  101. Wong Jawa kari separo---Orang Jawa tinggal setengah.
  102. Landa-Cina kari sejodho --- Belanda-Cina tinggal sepasang.
  103. Akeh wong ijir, akeh wong cethil---Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
  104. Sing eman ora keduman---Si hemat tidak mendapat bagian.
  105. Sing keduman ora eman---Yang mendapat bagian tidak berhemat.
  106. Akeh wong mbambung---Banyak orang berulah dungu.
  107. Akeh wong limbung---Banyak orang limbung.
  108. Selot-selote mbesuk wolak-waliking zaman teka---Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya zaman.
Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Ramalan_Jayabaya#Isi_Ramalan

0 comments:

Around the old oak tree


If GOD Always Forgives you,
Will you forgive the others.?

Ikatkan Sehelai Pita Kuning Bagiku......

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak ,, Georgia , Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam-malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uangorang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya. Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, "Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan? Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan. ..kita mesti lihat apa yang akan terjadi..." Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.

Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetes di matanya... Dia tidak melihat sehelai pita kuning... Tidak ada sehelai pita kuning.... Tidak ada sehelai..... . Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning....bergantun gan di pohon beringinitu...Ooh... seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!! !!!!!!!!! Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973. Sebuah lagu yang manis, namun mungkin masih jauh lebih manis jika kita bisa melakukan apa yang ditorehkan lagu tersebut,...

Isteri, Pacar dan Sobat yang baik....
Apakah anda juga bisa memaafkan bagi orang2 yang telah berbuat salah kepada anda?.... isteri si pemabuk itu telah memberikan begitu besar kesetiaannya dan mau memaafkan suaminya.

If GOD Always Forgives you,

Will you forgive the others ?.... think wisely..

0 comments:

Dibalik hati ayah kita



Sosok dia yg terkadang kita lupakan, penuh kasih sayang dan pengorbanan untuk kita. Dia memiliki hati yang lembut tapi selalu terlihat sangat kuat didepan kita. Dia adalah "AYAH"
Kadang dalam sebuah keluarga, kita sebagai anak selalu lebih dekat dengan ibu bahkan kakak atau adik,dibanding ayah. Taukah sbnar’y gimana ayah kita dibalik sikap tegas'y?
Saat kita main sampai larut, ayahlah yg mnyuruh ibu mnelpon kita.
Saat kita mnangis, ayahlah yg mnyuruh ibu brtanya kenapa pd kita.
Saat kita ulang tahun, ayahlah org yg mati2an bkerja untuk membeli hadiah atau bahkan hanya sebuah kue kecil.
Saat kita sakit, ayahlah orang yg rela brusaha mncari dokter walau hujan atau apapun.
Saat kita lupa ibadah, ayahlah org yg selalu mngingatkan kita.
Saat kita terluka, ayahlah org yg mampu mngendong kita.
Saat kita tumbuh dewasa, ayahlah yg selalu menyelipkan nama kita dalam doa’y.
Saat kita menikah kelak, ayahlah org yg paling tak rela khilangan kita.

Tapi mngapa ayah selalu terlihat cuek? karna ayah tidak ingin terlihat lemah oleh anak’y, ayah menangis saat mnyendiri dan terlihat kuat saat bersama anak’y. Dan ayah hanya mengeluh kepada Tuhan.
Andai Tuhan bicara dengan ayah kita, “anakmu akan Ku panggil”, mungkin ayah akan mnjawab “tukarlah nyawaku dengan nyawanya, aku ikhlas”.
Kadang kita mnghargai ayah hanya karna rasa takut, kadang kita lebih mudah cerita masalah ke ibu dbandingkan ayah. Sesungguh'y dibalik keras kepala ayah, tersimpan hati yg sangat lembut. Selagi ada kesempatan, banggakanlah dia, teruslah buat dia tersenyum. Peluklah ayahmu karna ayah tak mampu ngalahkan ego’y. Hargai, hormati, dan cintailah ayahmu melebihi cinta pada diri kita sendiri.

Nih ada film bagus mengenai AYAh, silahkan ditonton.. Semoga bermanfaat.. :D

0 comments:

Kisah Inspirasi -Jim Carrey-



Before I do anything, I think, well what hasn’t been seen. Sometimes, that turns out to be something ghastly and not fit for society. And sometimes that inspiration becomes something that’s really worthwhile.

Jim Carrey



Jim carrey dilahirkan di keluarga yang ‘kurang beruntung’. Ayahnya seorang pemain saksofon. Ayahnya memiliki cita-cita untuk menjadi artis bersama band yang ia rintis bersama teman-temannya. Sayangnya, ayah jim carrey harus menghapus cita-citanya karena dia menghadapi keadaan ekonomi yang buruk, sehingga dia menjadi seorang akuntan.

Ibu dari Jim carrey adalah gadis yang menarik dan penuh kasih sebelum ia menderita penyakit hipokondria (depresi jiwa yang terjadi karena imajinasi semata). Setiap hari Jim melakukan gerakan-gerakan yang lucu untuk menghibur ibunya dan membuatnya tertawa. Namun jim tidak melakukannya di sekolah karena dia terkenal sebagai seorang pemalu.

Suatu hari Jim merenung, ia berpikir bahwa apa yang dia lakukan untuk ibunya bisa dijadikan alat untuk menarik perhatian teman-temannya di sekolah. Benar saja saat istirahat sekolah Jim mulai mempraktekan apa yang biasa dilakukna di depan ibunya dan teman-temannya terhibur. Jim dianggap orang “konyol sekaligus menarik” di sekolahnya. Karena kebiasaanya melucu dan membuat kelasnya tertawa, gurunya sampai memberikan jatah istirahat 15 menit lebih awal untuknya asalkan ia mau menjaga ketenangan kelas saat pelajaran berlangsung.

Ayah jim tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaannya sebagai akuntan dan membuat kondisi ekonomi keluarga Jim semakin berat. Mereka mau tidak mau menjual barang-barang yang mereka miliki. Rumah tinggal pun ikut dijual. Jim harus berhenti sekolah di usia yang baru 16 tahun.

Jim sekeluarga berangkat ke Toronto. Di sana, ayah jim bekerja serabutan. Mereka tinggal di dalam mobil Van yang mereka miliki!! Akhirnya Jim mendapat kesempatan untuk bekerja di salah satu klub komedi. Jim bukannya mendapat pujian, ia mendapat cemoohan!! Namun Jim belajar ilmu baru dari kejadian tersebut. Jim belajar bahwa orang-orang di sana menyukai gaya jim yang menirukan orang lain seperti pejabat, artis, dll. Jim menggunakan ilmu yang ia pelajari untuk terus berkeliling dari satu klub ke klub lainnya.

Jim sadar akan bakat dan potensi yang ia miliki, lalu ia pindah ke Los Angles. Ia mulai mencari klub disana dan menawarkan diri untuk bekerja disana sebagai komedian. Ia mulai bekerja dan mendapat penghasilan sebesar $1000/bulan yang ia gunakan untuk membayar penginapan tempat dimana ia tinggal.

Satu kali Rodney Dagerfield menyaksikan aksi Jim. Jim ditawari untuk penampilan rutin dengan bayaran yang lebih tinggi. Hidupnya pun mulai berubah. Sampai pada satu hari jim mulai merenung kembali tentang apa yang ia jalani selama ini. Ia sadar betul bahwa aksi andalannya adalah menirukan gaya orang lain. Dia tidak menjadi dirinya sendiri!!

Ia mulai melakukan komedi dengan gayanya sendiri. Lalu Rodnye berkata pada Jim “mereka menganggapmu aneh Jim”. Kontrak kerjanya diputus dan Jim mulai mencari pekerjaan kembali. ia berkeliling kota untuk menemukan pekerjaan. Akhirnya Jim mendapatkan peran kecil disebuah komedi berjudul “The Duct Factory” pada usia 22 tahun.

Sampai Jim usia 25 tahun tidak ada perubahan apapun dalam hidupnya. Saat jim berusia 26 tahun Jim diberi peran oleh Damon Wayans di sebiah sketsa komedi yang berjudul “Living Color”. Melihat penampilannya disana Jim ditawari untuk mengisi peran di sebuah film baru yaitu Ace ventura. Jim menolak karena tidak sesuai dengan keinginannya untuk menampilkan ciri khas komedi Jim.

Selang beberapa tahun, Jim menerima tawaran menjadi Ace Ventura. Ia bebas memodifikasi naskah film untuk disesuaikan dengan karakternya. Empat bulan waktu yang dihabiskan oleh Jim untuk memodifikasi naskah film. Jim menerima bayaran sebesar $12juta dan produser film sudah pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Jim.

Setelah diproduksi Ace Ventura menjadi film HITS uang menhasilkan lebih dari $70jt (sangat tinggi untuk ukuran film komedi saat itu), Itulah awalnya, di usia 34 tahun, Jim carrey mulai menjadi salah satu ‘bintang’ seperti yang ia cita-citakan sebelumnya.

Jangan takut untuk bermimpi besar!! jangan takun untuk memulainya dari nol!!

Karena semua hal besar, berawal dari mimpi yang besar!!

Dan tidak semua hal besar diawali dari apa yang besar, semuanya itu berawal dari hal kecil yang terus dikembangkan menjadi besar dan menjadi sangat besar, karena sebuah keteguhan dalam usaha pencapaiannya.

0 comments:

Isi Ramalan Jaya baya "Jangka Jaya baya" Pertama

  1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
  2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.
  3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.
  4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.
  5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.
  6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
  7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.
  8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.
  9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.
  10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.
  11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik
  12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.
  13. keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
  14. Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.
  15. Ora ngendahake hukum Hyang Widhi--- Tak peduli akan hukum Hyang Widhi.
  16. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.
  17. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.
  18. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.
  19. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.
  20. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.
  21. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.
  22. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.
  23. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.
  24. Nantang bapa--- Menantang ayah.
  25. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.
  26. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.
  27. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.
  28. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.
  29. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil
  30. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil
  31. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil
  32. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.
  33. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.
  34. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.
  35. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.
  36. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.
  37. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
  38. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.
  39. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.
  40. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).
  41. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.
  42. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan
  43. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.
  44. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.
  45. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang jiwa kepemimpinan.
  46. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.
  47. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.
  48. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.
  49. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.
  50. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang gonta-ganti pasangan.
  51. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.
  52. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.
  53. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
  54. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.
  55. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.
  56. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.
  57. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.
  58. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.
  59. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.
  60. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.
  61. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.
  62. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.
  63. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.
  64. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.
  65. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.
  66. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.
  67. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.
  68. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.
  69. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.
  70. Akeh laknat--- Banyak kutukan
  71. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.
  72. Anak mangan bapak---Anak makan bapak.
  73. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.
  74. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.
  75. Guru disatru---Guru dimusuhi.
  76. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.
  77. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.
  78. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.
  79. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.
  80. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.
  81. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
  82. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara.
  83. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia.
  84. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
  85. Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar.
  86. Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat.
  87. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna.
  88. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat.
  89. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu.
  90. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara.
  91. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa.
  92. Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara.
  93. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam.
  94. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela.
  95. Akeh barang haram---Banyak barang haram.
  96. Akeh anak haram---Banyak anak haram.
  97. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki.
  98. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri.
  99. Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang.
  100. Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang.
  101. Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual.
  102. Sing dodol akal okol---Si penjual bermain siasat.
  103. Wong golek pangan kaya gabah diinteri---Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
  104. Sing kebat kliwat---Yang tangkas lepas.
  105. Sing telah sambat---Yang terlanjur menggerutu.
  106. Sing gedhe kesasar---Yang besar tersasar.
  107. Sing cilik kepleset---Yang kecil terpeleset.
  108. Sing anggak ketunggak---Yang congkak terbentur.
Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Ramalan_Jayabaya#Isi_Ramalan

0 comments: