KISAH KAKEK PENJUAL AMPLOP


Kisah nyata ini ditulis oleh seorang dosen ITB bernama Rinaldi Munir mengenai seorang kakek yang tidak gentar berjuang untuk hidup dengan mencari nafkah dari hasil berjualan amplop di Masjid Salman ITB. Jaman sekarang amplop bukanlah sesuatu yang sangat dibutuhkan, tidak jarang kakek ini tidak laku jualannya dan pulang dengan tangan hampa. Mari kita simak kisah “Kakek Penjual Amplop di ITB”.

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang Kakek tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun Kakek itu tetap menjual amplop. Mungkin Kakek itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran Kakek tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran Kakek tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat Kakek tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu Kakek itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri Kakek tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkus plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi Kakek tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Kakek itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Kakek itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Kakek cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si Kakek tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, Kakek tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat Kakek tua itu untuk membeli makan siang. Si Kakek tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “Kakek-Kakek tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.

Si Kakek tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya Kakek tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si Kakek tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si Kakek tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si Kakek tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si Kakek tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.


RENUNGAN
Mari kita bersyukur telah diberikan kemampuan dan nikmat yang lebih daripada kakek ini. Tentu saja syukur ini akan jadi sekedar basa-basi bila tanpa tindakan nyata. Mari kita bersedekah lebih banyak kepada orang-orang yang diberikan kemampuan ekonomi lemah. Allah akan membalas setiap sedekah kita, amiin.

0 comments:

DUA MANUSIA SUPER DIPINGGIR JALAN


dua manusia super
Kejujuran sebuah kata yang sangat sederhana tapi sekarang menjadi barang langka dan sangat mahal harganya. Memang ketika kita merasa senang dan segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah sulit, tetapi pada saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang berbenturan dengan perasaan, kita mulai tergoncang apakah tetap memegangnya, atau kita biarkan tergilas oleh keadaan. Sebuah kisah kejujuran yang sangat menyentuh hati, dua orang anak kecil menjajakan tisu di pinggir jalan. Membuat kita mesti belajar banyak tentang arti sebuah kejujuran.

Siang ini, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka mahluk mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira-kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan, “Terima kasih Oom!” Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka.

Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki-laki itu pun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi-lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu, dua pertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan.

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayuti langit Jakarta.

“Terima kasih ya mbak … semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” tukas mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah.

“Maaf, nggak ada kembaliannya … ada uang pas nggak mbak?” mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.

“Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?” suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah.

“Nggak punya!”, tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata “Ambil saja kembaliannya, dik!” sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “Sudah buat kamu saja, nggak apa..apa ambil saja!”, namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !”

Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Om, bisa tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ke tukang ojek!” “Eeh … nggak usah … nggak usah … biar aja … nih!” saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Om, biar ditukar dulu … sebentar.” “Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan … jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras. “Sudah … saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !”, saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat.

Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari ke arah saya. “Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..”. Ia memberi saya delapan pack tissue. “Buat apa?”, saya terbengong “Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu”. Walau dikembalikan ia tetap menolak.

Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah. “Terima kasih Om!”..mereka kembali ke ujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan, “Duit mbak tadi gimana ..?” suara kecil yang lain menyahut, “Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin …….”.

Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan. Tuhan, hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang tissue.

Dua anak kecil yang bahkan belum balig, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil.

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO


0 comments:

Dongeng-dongeng milik Grimm Bersaudara

Dahulu kala hiduplah seorang pemilik pabrik yang memiliki sebuah penggilingan, ia tidak memiliki anak dan istri, hanya tiga orang pembantu yang telah bekerja untuknya selama bertahun-tahun. Suatu hari ia berkata kepada ketiga pembantunya bahwa ia akan memberikan pabriknya kepada siapapun yang berhasil membawakan kuda terbaik.
Dari ketiga pembantunya itu yang termuda bernama Hans. Ia adalah seorang pekerja keras sementara dua orang lainnya menganggap pemuda itu bodoh. Hans ternyata ingin ikut juga dalam pencarian itu. Akhirnya mereka bertiga mulai mengembara bersama-sama. Ketika sampai di desa tetangga, kedua orang itu bertanya kepada Hans mengapa tidak tinggal saja, tetapi ia ingin tetap ikut mengembara. Mereka pun kemudian melanjutkan perjalanan.
Malamnya ketika mereka tiba di sebuah gua, kedua pembantu itu menunggu Hans tidur kemudian mereka meninggalkannya diam-diam. Keesokan harinya Hans terbangun sendirian. Ia mencoba terus mencari kuda dalam kebingungannya. Tiba-tiba ia melihat seekor kucing yang menyapanya ramah. Kucing itu tahu tujuan Hans dan mengatakan dapat memberikan kuda yang terbaik asalkan pemuda itu bersedia melayani kucing dan keluarganya selama tujuh tahun. Hans pun menyetujui tawaran itu.
Kini Hans berada di istana kucing untuk bekerja melayani keluarga kucing itu dengan setia. Setiap hari ia mendapatkan kapak merah dan jahitan serta bertugas memotong kayu. Selama hidup di istana itu ia selalu makan enak dan tidak pernah melihat makhluk yang lain selain kucing. Ketika tujuh tahun hampir berlalu, kucing itu memerintahkannya untuk membuat sebuah rumah kecil dari perak. Setelah selesai Hans menagih janjinya untuk mendapatkan seekor kuda, kucing itu membuka pintu rumah kecil itu dan berdirilah dua belas ekor kuda yang sangat bagus. Begitu tegap dan bersih. Hans sangat girang.
Kucing itu memberikan Hans makanan dan minuman serta menyuruhnya pulang lebih dulu. Kuda itu akan datang tiga hari kemudian. Pemuda itu pun berjalan pulang ke pabrik tempatnya dulu bekerja. Ia tidak diberi baju baru tetapi harus mengenakan pakaian yang dulu dipakainya ketika datang ke istana kucing. Pakaian itu begitu lapuk dan terlalu kecil.
Setibanya di pabrik dua orang kawannya telah datang dengan membawa kudanya masing-masing. Tetapi kuda yang satu buta sedangkan yang lain lumpuh. Ketika Hans ditanya di mana kudanya, pemuda itu menjawab dalam tiga hari akan datang. Tentu saja hal itu membuat mereka menertawakannya. Karena Hans terlalu kumal, pemilik pabrik melarangnya untuk masuk. Hans hanya diijinkan tinggal di rumah angsa dan berbaring di atas jerami.
Setelah tiga hari berlalu, datang sebuah kereta yang ditarik oleh enam ekor kuda yang gagah. Seorang pelayan membawa kuda ketujuh yang menjadi milik Hans. Seorang putri cantik keluar dari kereta. Putri itu adalah kucing yang dulu dilayani dengan setiaoleh Hans selama tujuh tahun. Putri cantik itu menanyakan Hans dan meminta pemuda itu datang menemuinya. Seorang pelayan membawakan baju yang indah dan membersihkan pemuda itu. Kini Hans tampak lebih begit gagah dan tampan. Putri juga menyuruh pelayannya membawakan kuda Hans yang sangat bagus sehingga Sang Pemilik Pabrik pun menyatakan bahwa pabrik itu kini milik Hans.
Putri cantik itu lalu mengatakan bahwa kuda dan pabrik dapat tetap dimiliki Sang Pemilik Pabrik karena ia akan membawa Hans yang setia itu ke rumah kecil yang dibangunnya dulu dari perak. Rumah itu kini menjadi istana yang indah, dan segala sesuatunya terbuatdari emas dan perak. Hans kemudian menikah dengan putri cantik itu dan hidup bahagia dengan kekayaan yang begitu melimpah hingga akhir hayatnya. Jadi jangan pernah berkata jika orang bodoh tidak mendapatkan bagian apa-apa di dunia ini.
Dongeng yang berjudul Pekerja Keras, Pemilik Pabrik dan Kucing di atas merupakan dongeng ke 106 dari 200 dongeng milik Grimm Bersaudara. Dongeng ini bisa ditemukan dalam buku Dongeng & Cerita Grimm Bersaudara – Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm pada halaman 372-373. Buku yang berjudul asli Grimm’s Tales for Young and Old ini diterbitkan oleh Abdi Tandur (2010) dengan tebal buku 667 halaman terdiri atas 200 dongeng dan 10 legenda untuk anak-anak.
Bagi Anda yang suka dongeng, buku ini bisa menjadi referensi atawa sebagai bahan untuk mendongeng bagi si buah hati karena dongeng Grimm Bersaudara ini memberikan nilai budaya seperti berbudi luhur, ketabahan dalam perjuangan hidup, religius, sifat tidak mudah putus asa, percaya diri, penghargaan, kasih sayang, kepatuhan, kerja keras, cerdik, rajin, dan memberikan pertolongan secara tulus.
Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara yang sangat terkenal ada di dalam buku ini, di antaranya Putri Salju, Rapunzel, Ashputtle, Hansel dan Gretel, Angsa Emas, Raja Janggut dan sebagainya.
Source
http://padeblogan.com/

0 comments:

INILAH DERITA HIDUP SIMANUSIA TANPA WAJAH


TRIBUNNEWS.COM, KASHMIR - Manusia tanpa wajah. Itulah julukan yang diberikan orang-orang kepada Mohammad Latif Khatana (32).
Pria asal Kashmir, India tidak bisa melihat, apalagi bekerja, karena lipatan parah pada wajahnya. Nyaris tak ada orang yang mau melihat wajahnya.
Orang asing meludah di jalan saat Latif melintas, karena jijik dengan wajahnya. Penderitaan Latif tak berhenti sampai situ. Apalagi, kini istrinya sedang hamil tujuh bulan.
Seorang pria biasanya senang menunggu anaknya lahir, namun tidak demikian halnya dengan Latif. Ia khawatir anak-anaknya akan bernasib sama dengannya, memiliki fisik menakutkan.
"Saya tidak sabar untuk menjadi seorang ayah, dan memiliki beberapa kebahagiaan dalam hidup saya. Tapi, aku khawatir setiap hari, dan berdoa anak saya tidak dilahirkan seperti saya," ujar Latif seperti diwartakan The Sun, Selasa (9/10/2012).
Latif tinggal berpindah-pindah di sejumlah pegunungan dengan istrinya, Salima (25), antara lain di wilayah Tuli Bana, Jammu, dan Kashmir.
Ia melakukan perjalanan ke Srinagar selama empat bulan, untuk mengemis dan mencari uang. Latif dilahirkan dengan benjolan kecil di wajahnya. Benjolan itu terus tumbuh dan membentuk lipatan besar di wajahnya, sehingga mustahil baginya untuk melihat.
"Ibu saya masih menangis ketika ia menatapku. Ia merasa bersalah begitu banyak, dan tidak bisa mengerti mengapa anak laki-laki bungsunya dikutuk," tutur Latif.
Latif adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Ia menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang mengalami penyakit aneh ini. Ia menjalani masa kanak-kanak dengan kesepian tanpa teman.
"Tak seorang pun ingin bermain dengan saya sebagai seorang anak. Anak-anak di desa saya mengejek saya setiap hari. Saya kehilangan mata kiri ketika berumur delapan tahun, dan mereka biasa memanggil saya dengan sebutan si mata satu aneh," ungkap Latif.
Saat beranjak dewasa, Latif tak berhenti berjuang untuk hidup. Ia punya mental yang kuat, tapi karena buta dan buruk rupa, tidak ada orang yang mau memberinya pekerjaan.
"Saya akan senang melakukan pekerjaan yang jujur, seperti pria normal yang bekerja untuk keluarganya. Itu akan membuat saya sangat bangga. Tapi, tak ada yang memberikan saya kesempatan, dan saya terpaksa harus mengemis, sehingga bisa memberi makan keluarga saya," ungkapnya.
Latif biasanya bisa mengantongi uang 400 Rupee (sekitar Rp 73 ribu) dalam satu hari mengemis, lengkap dengan air liur orang-orang yang meludahinya di jalan.
"Tiga gadis muda pernah berjalan melewati saya. Mereka meludahi kaki saya dan lari sambil menutup mulut mereka dengan syal. Saya sangat malu," kata Latif berkisah.
"Saya terkejut melihat betapa kejamnya mereka. Saya merasa sangat tertekan selama berhari-hari. Tapi, aku harus melanjutkan hidup dengan itu," ucapnya.
Namun, Tuhan memang adil. Empat tahun lalu, Latif akhirnya bertemu cinta dalam hidupnya. Orangtua Latif sudah lama berusaha keras mencarikan ia istri, tapi tidak ada gadis yang sudi menerimanya menjadi suami, sampai akhirnya Latif mendengar tentang Salima.
"Istri saya hanya memiliki satu kaki. Bertahun-tahun ia berjuang mencari suami. Segera setelah kami bertemu, kami tahu bahwa kami adalah jodoh. Kami berdua lengkap dalam hal ketidaknormalan medis, kami cocok!" kenang Latif.
Latif dan Salima menikah dalam upacara musim panas dengan tata cara tradisional Muslim. Mereka mengundang 400 tamu, pada Agustus 2008 silam.
"Saya merasa sangat beruntung bertemu Salima, dia tepat untuk saya. Saya merasa sedikit normal sekarang. Saya punya istri, sedikit lebih lengkap daripada hidup saya sebelumnya. Kini, dia mengandung anak pertama kami, dan saya lebih bahagia lagi. Saya pria bahagia sekarang," tegas Latif.
Meski begitu, Latif yang tidak pernah minum obat untuk penyakit yang dideritanya, masih khawatir anaknya akan lahir dengan kondisi wajah yang sama dengannya.
"Kami tidak mampu ke dokter, kami terlalu miskin Dan tidak pernah ada dokter yang mengingatkan saya agar tidak memiliki anak. Saya hanya bisa berharap dan berdoa, bahwa bayi kami akan menjadi sehat," harap Latif.
Kakak Latif pernah menjual sejumlah tanah milik keluarga mereka, delapan tahun lalu, untuk membiayai pengobatan Latif. Tapi, tak ada dokter yang sanggup menangani penderitaan Latif.
"Ada dokter yang mengatakan, bahwa kondisi saya yang sekarang ini diakibatkan gerhana matahari, ketika ibu saya sedang mengandung saya. Saya tidak tahu apakah harus memercayai dokter itu atau tidak," papar Latif.
"Sekarang, semakin banyak pembuluh darah yang melalui lipatan di wajah saya, dan tindakan operasi akan terlalu berbahaya. Saya telah kehilangan semua harapan untuk mendapatkan bantuan. Ini adalah bagaimana saya akan terlihat selamanya," kata Latif. (*)

0 comments:

KISAH 3 POHON

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Suatu saat terdapat tiga buah pohon di sebuah bukit di hutan. Mereka membicarakan tentang harapan dan impian mereka saat pohon pertama berkata, "Suatu hari nanti aku berharap menjadi peti harta karun. Aku bisa diisi dengan em
as, perak dan permata-permata yang berharga. Aku akan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang rumit dan semua orang akan melihat keindahannya."
Kemudian pohon kedua berkata, "Suatu hari nanti aku akan menjadi sebuah kapal yang kuat. Aku akan membawa para raja dan ratu menyebrangi lautan dan berlayar ke penjuru dunia. Dan berkat kekuatan badanku, semua orang akan merasa aman."

Akhirnya pohon ketiga berkata, "Aku ingin tumbuh menjadi pohon tertinggi dan tegak di hutan. Orang-orang akan melihatku di atas bukit dan melihat ke cabang-cabangku, dan berpikir tentang langit dan Tuhan dan bagaimana begitu dekatnya diriku untuk menggapainya. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang akan selalu mengingat diriku..."

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian mereka akan terkabul, sekelompok penebang kayu mendatangi pohon-pohon tersebut. Ketika seseorang datang ke pohon pertama ia berkata, "Pohon ini terlihat sangat kuat, sepertinya aku bisa menjualnya ke tukang kayu" ... dan ia mulai memotong. Pohon itu bahagia, karena ia tahu bahwa tukang kayu akan membuatnya menjadi peti harta karun.

Pada pohon kedua penebang berkata, "Ini terlihat seperti pohon yang kuat, aku akan menjualnya ke galangan kapal." Pohon kedua senang karena ia tahu ia sedang dalam perjalanan untuk menjadi sebuah kapal besar.

Ketika penebang yang lain datang ke pohon ketiga, pohon itu ketakutan karena ia tahu bahwa jika mereka memotongnya mimpi-mimpinya tidak akan terkabul. Salah satu penebang berkata, "Aku tidak perlu sesuatu yang istimewa dari pohon ini jadi aku akan menyimpannya saja", dan dia pun menebang pohon ketiga tersebut.

Ketika pohon pertama tiba di tukang kayu, ia dijadikan sebuah kotak pakan untuk hewan. Dia kemudian ditempatkan di lumbung dan diisi dengan jerami. Ini sama sekali berbeda dengan apa yang ia doakan. Pohon kedua dipotong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan kecil. Mimpinya menjadi sebuah kapal yang perkasa dan membawa raja-raja telah berakhir. Pohon ketiga dipotong menjadi potongan besar dan ditinggalkan sendirian dalam gelap. Tahun-tahun berlalu, dan ketiga pohon tersebut lupa tentang mimpi mereka.

Kemudian suatu hari, seorang pria dan wanita datang ke lumbung. Dia melahirkan dan mereka menempatkan bayi di atas jerami dalam kotak pakan yang terbuat dari pohon pertama. Pria itu berharap bahwa ia bisa membuat boks untuk bayi. Pohon itu bisa merasakan pentingnya hal ini dan tahu bahwa mereka telah memegang harta terbesar sepanjang masa. Bertahun-tahun kemudian, sekelompok pria naik ke perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Salah satunya merasa lelah dan memilih untuk tidur. Sementara mereka berlayar, badai besar muncul dan pohon tersebut menganggap dirinya tidak cukup kuat untuk menjaga orang-orang ini agar tetap aman. Beberapa orang membangunkan si pria yang tertidur, dan dia berdiri lalu berkata "Perdamaian" dan badaipun berhenti. Pada saat ini, pohon itu tahu bahwa ia telah membawa Raja segala raja di perahunya.

Akhirnya, seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dibawa melalui jalan-jalan berliku menuju puncak bukit. Ketika mereka tiba, beberapa orang memotong, memahat dan membangun sebuah rumah ibadah yang sederhana namun kokoh dari potongan kayu tersebut. Pohon itupun menyadari bahwa ia cukup kuat untuk berdiri di puncak bukit dan menjadi seperti dekat dengan Tuhan seperti yang dimungkinkan, karena ia telah menjadi salah satu rumahNya.


-

RENUNGAN
Dari cerita ini adalah bahwa ketika hal-hal tampaknya tidak berjalan seperti keinginan kita, selalu ingat bahwa Tuhan memiliki rencana untuk kita. 
Jika kita menempatkan kepercayaan kita pada-Nya, Ia akan memberikan hadiah terbaik. Masing-masing pohon mendapatkan apa yang mereka inginkan, hanya saja tidak dengan cara yang mereka bayangkan. Kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita. Kita hanya tahu bahwa jalan-Nya bukanlah jalan kita, tapi jalan-Nya selalu yang terbaik.

Inspirational Quote:
“God moves in a mysterious way His wonders to perform; He plants His footsteps in the sea, and rides upon the storm.” – William Cowper


0 comments:

KISAH LABU KEMBAR (Shuang Hu Lu 双葫芦)

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Alkisah pada masa lampau di China, terdapat 2 orang kakak beradik yang berbeda ibu, ibu si kakak sudah lama meninggal. Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat akra
b, sang kakak sangat menyayangi adiknya dan si adik sangat menghormati kakanya. Ibu mereka juga menyayangi mereka berdua. Sang kakak menanam pohon labu dan dengan rajin memeliharanya hingga tumbuh besar. Ketika pohon labu berbuah sang kakak menyadari kalau ada buah labu kembar yang berdampingan.

Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja negeri mereka sedang sakit parah, tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dapat menyembuhkan penyakit raja. Maka diadakanlah sayembara, barangsiapa yang memiliki labu kembar akan mendapatkan satu peti emas. Sang kakak sangat senang mendengarnya, dia segera memberitahu kepada keluarganya.

Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota, ibu memanggil si adik kedalam dapur. Dia memberi 2 buah kue pia kepada adik lau berkata:
"Ada 2 buah kue pia, yang polos dan bergambar bunga. Berilah kakakmu kue yang bergambar bunga. Sebab ibu telah memberi racun didalamnya."
"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?bukankah ibu juga menyayangi kakak?" tanya si adik keheranan, 
"Ibu memang menyayanginya, tetapi kamu adalah anakku dan aku tidak rela bila kakakmu mendapatkan emas itu, maka biarlah dia memakan kue beracun ini"
Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya. Sang kakak yang dari tadi mencari adiknya senang melihat adiknya, dipeluknya dan kemudian berkata 
"Adikku, tunggu kakak ya, kakak janji akan segera pulang, kakak akan membeli banyak oleh oleh untukmu dari kota dan uang emas hadiahnya untuk kita bersama!" 

Sang adik terdiam, kemudian berkata kepada kakaknya. "Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah...tapi aku ingin kue yang bergambar bunga." Setelah itu si adik dengan lahap memakan kue beracun itu. Setelah kepergian kakaknya, dia berkata kepada ibunya"Ibu, kue beracun itu telah kumakan, kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya. Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku..."

Ibunya yang mendengarnya kemudian memeluknya "Anak bodoh, tidak ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu. Ibu hanya menguji rasa sayangmu kepada kakamu, ibu kuatir kamu menjadi iri dengan kemujuran kakakmu..."

Orang orang yang mengetahui kisah mereka mengabadikannya dengan membuat bermacam2 aksesori labu kembar seperti layangan, dll sebagai lambang keberuntungan dan persaudaraan.


Source

0 comments:

KISAH SANG JENDRAL DAN PENGEMBALA BEBEK

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi

Seorang jenderal panglima perang beserta sisa pasukannya baru saja kembali dari medan pertempuran. Mereka terlihat sangat kelelahan dan nampak sebagian dari mereka terluka. Perjalanan mereka terhenti
di sebuah sungai dan mereka pun beristirahat sejenak melepas lelah sambil mengobati prajurit yang terluka. Saat perjalanan akan dilanjutkan mereka harus menyeberangi sungai itu, air sungai nampak tenang dan membuat sang jenderal mencari-cari lokasi yang dianggapnya tepat untuk menyeberang.

Tak jauh dari tempat itu nampak seorang pengembala bebek, dan sang jenderal bertanya "Hey penggembala bebek, kami harus menyeberang sungai ini, tunjukkan disebelah mana tempat yang aman untuk kami menyeberangi sungai ini?" Si penggembala bebek tergopoh-gopoh berlari mendekati sang jenderal dan segera menunjukkan arah tak jauh dari tempatnya berdiri dimana bebek-bebeknya berada.


Sang jenderal segera menginstruksikan beberapa prajuritnya untuk menaiki kuda masing-masing dan masuk ke sungai ditempat yang ditunjukkan oleh si penggemabal bebek. Namun apa dinyana sesampai ditengah sungai, kuda yang berada di barisan paling depan terperosok dan penunggangnya terjatuh hingga nyaris hanyut terbawa arus sebelum akhirnya tertolong oleh rekan-rekan prajurit lainnya.


Sang jenderal sangat marah dan segera memerintahkan para prajuritnya menangkap si penggembala bebek dan bersiap untuk memenggal kepalanya. "Hey anak muda, sungguh berani sekali kamu menyesatkan kami, hampir saja prajuritku mati gara-gara kamu" si penggembala bebek menangis ketakutan seraya memohon ampun, katanya terbata-bata "Ampun.. ampun.. Tuan.. sungguh saya tidak bermaksud mencelakakan Tuan" Sang jenderal makin geram dan berteriak "Kamu lihat sendiri, arah yang kamu tunjukkan adalah salah, sungai disana sangat dalam dan seekor kuda telah mati gara-gara kamu!"


"Ampun.. Tuan, ampun.. bukankah tadi di tempat itu bebek-bebek saya berenang dengan aman?"


Kali ini sang jenderal tertegun, sejenak berpikir lalu tersadarkan bahwa dirinya telah salah bertanya kepada orang yang tidak tepat. Serta merta dia memerintahkan prajuritnya untuk membebaskan si penggembala bebek itu.



RENUNGAN
Bila ingin berhasil bertanyalah kepada mereka yang telah berhasil melaluinya bukan bertanya kepada mereka yang hanya melihat orang-orang  yang telah berhasil


0 comments:

SEMANGKUK NASI PUTIH ( BASED ON TRUE STORY )

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

"Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih."
Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.
Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar berkata dengan pelan :
"dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya."
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum :

"Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !"
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir : "kuah sayur gratis."
Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.

"Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya." Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.

"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !"
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini,hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?
Suaminya kemudian membisik kepadanya :

"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."

"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."
"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"
Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.

Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.

"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !"
katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih,
pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur,
tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
"Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."

"Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !" sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.

Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka :"bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !"


Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan

0 comments:

MENGUJI SEBUAH KABAR BERITA

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Suatu hari, Socrates, seorang filsuf besar dunia bertemu dengan kenalannya dan berkata, "Apakah Anda tahu apa yang baru saya dengar tentang teman Anda?"

"Tunggu sebentar," jawab Socrates. "Sebelum menceritakan apapun tentang teman saya, saya ingin Anda lulus tes kecil. Ini disebut Test Triple Filter."

"Triple filter?"

"Ya," lanjut Socrates. "Sebelum Anda berbicara kepada saya tentang teman saya, ada baiknya saya menyaring apa yang akan Anda katakan. Itulah sebabnya saya menyebutnya tes tiga saringan. Filter pertama adalah Kebenaran. Apakah Anda sudah benar-benar yakin bahwa apa yang Anda katakan kepada saya adalah berita benar? "

"Tidak," kata pria itu, "Sebenarnya saya hanya mendengar tentang hal itu dan ..."

"OK, baiklah," kata Socrates. "Jadi Anda tidak benar-benar tahu apakah itu benar atau tidak. Sekarang mari kita coba saringan kedua, tes Kebaikan. Adalah apa yang Anda katakan kepada saya tentang teman saya sesuatu yang baik? "

"Tidak, sebaliknya ..."

"Jadi," lanjut Socrates memotong jawaban kenalannya tersebut, "Anda ingin mengatakan sesuatu yang buruk tentang dia, tetapi Anda tidak yakin itu benar. Baiklah, Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, karena ada satu kiri filter: filter dari Kegunaan, Yaitu apakah yang ingin Anda ceritakan tentang teman saya akan berguna bagi saya? "

"Tidak, tidak benar-benar ..."

"Nah," kata Socrates, "jika apa yang ingin Anda katakan bukan benar atau baik bahkan tidak berguna, mengapa Anda masih ingin menceritakannya kepada saya?"
 


Source

0 comments:

MULAI BELAJARLAH UNTUK SELALU BISA BERKATA "CUKUP"



Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.
Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup“. -

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kagetan itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan di sana. Kucuran uang terus mengalir bergerincingan, sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.

Masih kurang ! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air uang itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun onggokan uang emas bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup !! -
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”
Kapankah kita bisa berkata cukup ?

Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang !

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. ”Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.


0 comments:

ARTI SEBUAH KESEMPURNAAN

Kumpulan Cerita Inspiratif  Dan  Motivasi
Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju.

Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”

Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"
Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.

0 comments:

KISAH NYATA : RICK VAN BEEK ( AYAH INI BOPONG PUTRINYA UNTUK SELESAIKAN LOMBA TRIATLON )



Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Satu lagi kisah perjuangan seorang ayah yang patut diteladani, setelah sebelumnya saya pernah mengulas seorang ayah bernama Dick Hoyt yang memberikan kasi
h sayang begitu besar terhadap anak laki-lakinya yang menderita cacat di otaknya sejak lahir. Kali ini terulang kisah yang serupa, berikut ini kisahnya : Rick van Beek pantas mendapatkan penghargaan "father of the century". Pria berusia 39 tahun asal Michigan ini selalu setia membopong putrinya yang kini berusia 13 tahun, Madison, ketika mengikuti perlombaan triatlon. Lebih membanggakan dan mengagumkan lagi, Van Beek bisa menyelesaikan lomba itu.


Kisah heroik nan mencengangkan ini sudah dimulai sejak 2008, di mana Van Beek selalu membawa putrinya yang mengalami cerebral palsy-afflicted (istilah untuk gangguan terhadap fungsi sistem otak dan syaraf, yang membuat anak mengalami kelainan). Terakhir, dia melakukannya pada perlombaan hari Minggu (12/8/2012).
Tak lama setelah hari itu, saya berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik.
-- Rick van Beek
Tentu bukan hal mudah bagi Van Beek untuk menyelesaikan lomba itu karena dia harus menyelesaikan lomba yang terdiri dari renang, lari, dan bersepeda. Namun demi kebahagiaan sang putri yang sangat menyukai keindahan alam dan semua kegiatan outdoor, Van Beek menepis rasa capek dan lelah. Dia dengan setia membobong Maddy - panggilan Madison- (atau mendorongnya dengan kereta) saat lari, kemudian menariknya dengan troli saat bersepeda, dan menaikkannya ke kayak (sampan kecil) ketika harus berenang.

Sampai saat ini, Van Beek mengakui bahwa dia sudah ikut ambil bagian dalam lebih dari 70 event. Selain triatlon, dia juga ikut dalam lari half-marathon, serta sejumlah lomba lainnya yang diadakan di ruang terbuka, sebagai bagian dari 'Team Maddy'.

Pada lomba akhir pekan kemarin, Van Beek dan Maddy berhasil menyelesaikan lomba setelah menempuh jarak 0,3 mil dengan berenang, 12,4 mil dengan bersepeda, dan 3,1 mil dengan berlari. Kepada Midland Daily News, Van Beek mengatakan bahwa dia ingin ikut kompetisi bersama anaknya, yang tidak bisa jalan dan bicara, karena dia (anak) sangat senang berada di luar.

"Dia seperti bayi tiga bulan, dan salah satu hal yang sedikit kami ketahui adalah bahwa dia sangat menikmati berada di alam terbuka, berada di air, merasakan embusan angin di rambut dan wajahnya," ujar Van Beek.

Maddy didiagnosa mengalami cerebral palsy dua bulan setelah lahir. Kabar tersebut terasa seperti petir yang menyambar keluarga Van Beek, yang membuat mereka terpukul. Meskipun demikian, Van Beek dan sang istri, Mary, dengan tabah menerimanya dan terus merawat Maddy yang terus tergolek lemah.

"Itu menjadi salah satu hari terburuk dalam hidup kami," ujar Van Beek kepada Fox 17. "Semua orang berdoa agar anak-anak mereka sehat dan selama delapan tahun saya masih berharap dia bisa menjadi anak yang sehat. Tetapi jika dia tidak menjadi seperti ini, maka kami tidak akan menjadi orang seperti sekarang."

Pandangannya terhadap Maddy berubah ketika dia melihat putrinya ambil bagian dalam sebuah lomba maraton lebih dari empat tahun yang lalu. Saat itu, wajah Maddy tampak ceria dan sukacita terpancar dari dalam dirinya. Inilah yang membuat gairah hidup Van Beek kian membara, termasuk membahagiakan putrinya tersebut.

"Saya melihat putriku Maddy didorong di Grand Rapids Marathon," cerita Van Beek dalam blog miliknya. "Melihatnya begitu bahagia dan menikmati setiap goyangan di jalan saat naik gundukan, emosi saya melonjak.

"Tak lama setelah hari itu, saya berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik."

Nah, sebagai upaya untuk membuat putrinya senang, Van Beek mulai latihan lomba outdoor pada tahun 2008. Van Beek, yang berhenti dari seorang perokok berat, juga menyadari manfaat bagi dirinya. Sejak itu, dia pun mulai mengumpulkan dana untuk amal.

"(Emosi) membuat saya atau mengilhami saya untuk melakukan hal-hal yang saya lakukan," tulis Van Beek di blognya tahun lalu. "Sebut saja inspirasi, sebutlah itu motivasi, sebut saja apa yang pernah anda inginkan, tetapi saya menyebutnya CINTA.

"Itu tidak akan pernah pudar... Dia adalah hatiku dan saya kakinya, meskipun suatu hari nanti dia mungkin tidak secara fisik bisa berada di sana dengan saya, tetapi dia akan selalu berada di hatiku, dengan diam-diam bersorak untukku."

Apa yang dilakukan Van Beek ini menggugah perasaan banyak orang, termasuk para penonton yang menyaksikan lomba tersebut. Mereka sangat tersentuh dan kagum dengan rasa cinta yang begitu besar dari Van Beek terhadap putrinya.

"Itu merupakan sesuatu yang begitu inspiratif untuk dilihat," ujar koordinator lomba, Misty Angle, kepada Allegan County News, setelah menyaksikannya di triatlon Tri Allegan 2011.

"Itu pasti salah satu hal yang menarik dari acara tersebut, bagi saya dan juga banyak orang."

Namun Van Beek menolak semua pujian yang dilontarkan terhadapnya. Dia mengatakan bahwa justru putrinya yang menginspirasi banyak orang.

"Saya pikir Madison telah mengubah kehidupan banyak orang dari apa yang saya ketahui - tanpa melakukan apapun, hanya berada di luar sana. Bukan saya, dia," ujar Van Beek kepada Fox News. "Kami membuat tim yang bagus."


Kisah nyata yang sangat inspiratif untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia.


Source

0 comments: