SEMUT DAN UNDUR UNDUR

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Alkisah suatu hari, di sebuah padang gersang, tampaklah beberapa  binatang sedang melaksanakan kegiatan sehari-harinya. Meskipun matahari  bersinar cukup terik, mereka tetap bekerja dengan giatnya.
Tidak terkecuali serombongan semut yang sedang bergotong royong  mengumpulkan makanan, dan seperti dikisahkan dalam cerita-cerita lain  yang lebih tersohor, semut digambarkan sebagai sosok yang kuat, kompak,  budiman, santun, dan segala-galanya tentang sifat-sifat baik.
Adalah seekor semut yang ditugaskan mencari makanan untuk kelompoknya.  Hanya sendirian, seekor semut tersebut berkeluaran, memanfaatkan  antenanya untuk mencoba menemukan sesuatu yang bisa dikelompokkan  sebagai makanan.
Di tempat itu pula, terdapat hewan undur-undur yang sedang berjemur  menikmati cerahnya hari ini. Meskipun undur-undur adalah pemangsa semut,  namun untuk hari ini, undur-undur lebih senang bermalas-malasan.
Dan ketika seekor semut tersebut melintas di sekitar undur-undur, maka terjadilah percakapan antara semut dan undur-undur:
“hai semut, kenapa kau tidak takut akan diriku? Bukankah aku pemangsamu? Tanya undur-undur membuka pembicaraan.
Lalu semut menjawab dengan lantang “halah, kamu ini, kenapa aku harus  takut sama kamu? Jumlah kami kan banyak, sedangkan kalian hanya menjebak  kami melalui rumah-rumah kalian yang licin itu.. ketika kalian sedang  berjemur di luar rumah begini, apalah artinya kalian buat kami?”
Lalu undur-undur pun tersenyum, lalu menjawab “ya, setidaknya kami tidak  rakus seperti kalian, kami hanya makan seperlunya, sesuai kebutuhan  kami, bukannya menumpuk makanan, kasihan kan hewan lain jadi gak  kebagian”
Semut lalu berkata lagi “ha ha.. udah jelek masih bisa ngelak aja kamu..  lihat tubuh kalian, jelek sekali seperti tanah, kalian tidak bisa  dibedakan dengan tanah di sekitar kalian, belum lagi cara jalan kalian,  di mana-mana, yang namanya hewan itu jalannya maju.. lha khusus kamu kok  jalannya mundur.. dasar hewan yang aneh..”
Undur-undur lalu menjawab lagi.. “kami bersyukur kok memiliki badan  seperti ini. Jika kau bilang bahwa tanah itu jelek, trus kalian itu  berpijak pada apa? Terbang? Ha ha ha.. Tuhan menciptakan makhluknya  dengan berbagai kondisi, apapun yang diberikan Tuhan kepada kita, patut  kita syukuri”
Dan  dengan congkaknya semut pun membalas pembicaraan dengan  mengunggulkan keuanggulan –keuanggulan semut, seperti yang diceritakan  manusia, anehnya si undur-undur selalu bisa menjawabnya dengan  bijaksana.
Dan di tengah pembicaraan yang sengit tersebut, tiba-tiba  sekonyong-konyong muncullah seekor burung pemakan serangga. Dengan  matanya yang awas, ketika melintas di atas semut dan undur-undur yang  sedang berdebat, burung tersebut tiba-tiba menukik. Target serangga di  bawah sudah terkunci dalam mata dan benak si bburung.. yah, semutlah  target itu, dan dengan mudah dimangsalah semut tersebut.
Ternyata burung tersebut belumlah kenyang hanya makan seekor semut,  dengan sedikit manufer dan tukikan tajam, si burung mengincar si  undur-undur untuk dijadikan mangsa. Tukikan tajam kea rah burung sebagai  serangan pertama tidaklah terelakkan.. dengan kecepatan tinggi, paruh  burung tersebut memburu satu titik yaitu undur-undur. Lalu  memperhitungkan, dan melakukan antisipasi, jika si undur-undur akan  melarikan diri.. dan ketika paruh burung tersebut hampir mengenai si  undur-undur, di luar dugaan, tidak seperti si semut yang menghidar ke  arah depan, si undur-undur melakukan gerakan melarikan diri dengan  bergerak ke arah belakang. Terkejutlah si burung atas gerakan tadi,  sehingga tidak sanggup melakukan antisipasi di luar rencana. Lalu  loloslah si undur-undur dan bersembunyi dalam rumah kecilnya.
Si undur-undur selamat berkat kekurangannya seperti yang diutarakan alm. Semut.
http://morintika.wordpress.com/
 



 
 
 
 
 
 
 
 






0 comments: