AGAR MALAIKAT TURUN KE BUMI
 Setelah  semua upaya dilakukan. Setelah  semua pengorbanan diberikan. Setelah  semua doa dipanjatkan. Selebihnya  adalah mengharapkan keajaiban. Sudah  banyak bukti keimanan menciptakan  hal-hal ajaib.
Setelah  semua upaya dilakukan. Setelah  semua pengorbanan diberikan. Setelah  semua doa dipanjatkan. Selebihnya  adalah mengharapkan keajaiban. Sudah  banyak bukti keimanan menciptakan  hal-hal ajaib. Sejarah  orang-orang beriman  sendiri banyak dipenuhi dengan kejadian-kejadian  ajaib dan di luar  prediksi nalar manusia. Allah memberikan karunia  keajaiban itu kepada  mereka sebagai bukti dukungan-Nya kepada perjuangan  mereka menegakkan  kebenaran dan mempertahankannya. 
Setelah  melakukan perdebatan  raja Fir’aun yang menegangkan urat syaraf, lalu  dilanjutkan dengan adu  kehebatan antara nabi Allah Musa as. melawan para  tukang sihirnya dalam  rangka membela kebenaran dan menyelamatkan Bani  Israel dari perbudakan  raja Fir’aun. Keajaiban pun terjadi. Seorang nabi  Musa berhasil  mengalahkan kehebatan para tukang sihir itu; ular-ular  tukang sihir  mereka dilumat habis oleh ular Musa as dan mereka pun  menyatakan  keimanannya kepada Tuhannya Musa dan Harun. 
Peristiwa  tidak berhenti di  situ, raja Fir’aun yang dipermalukan di depan  rakyatnya pun murka dan  hendak membinasakan mereka semua; Musa dan Bani  Israel. Lalu tejadilah  peristiwa pengejaran terhadap Musa dan kaumnya  hingga pelarian mereka  terhadang oleh bentangan laut Merah di hadapan  mereka. Logika manusia  mengatakan, mereka akan segera tertangkap lalu  menjadi bulan-bulanan  amukan Fir’aun dan tentaranya.
Untuk  kesekian kalinya Allah  menurunkan keajaiban-Nya kepada mereka. Laut  yang menghadang itu  kemudian terbelah oleh hentakan tongkat Musa as. dan  mereka pun  menyebranginya laksana menyeberangi daratan. 
“Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Yang  dimaksud dengan tentara  langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan  Allah swt. untuk  orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat,  binatang-binatang, angin  taufan dan sebagainya. Seperti pada perang  Badar, di mana Allah  menurunkan para malaikat untuk membantu perjuangan  kaum muslimin. Allah  mengisahkan:
“(Ingatlah),  ketika kamu  memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya  bagimu:  “Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu  dengan  seribu Malaikat yang datang berturut-turut.” (Al-Anfal: 9)
Murdifin  artinya malaikat yang  diperbantukan Allah secara berkelompok dan  bergelombang, satu kelompok  datang lalu disusul oleh kelompok lain. Itu  terasa lebih menakutkan  musuh.
Perang  Badar adalah peristiwa  besar yang penuh dengan keajaiban. Jumlah  pasukan yang tidak berimbang  antara kaum muslimin dan kafir Quraisy,  senjata yang tidak sebanding,  perbekalan yang jauh lebih sedikit  ketimbang lawan. Logika kita  memahami bahwa 1 orang melawan 3 hanyalah  tindakan bunuh diri. 314  pasukan dan 2 kuda perang Islam, melawan 950  pasukan dengan 200 kuda  kafir Quraisy.
Rasulullah  saw. menghabiskan  malam itu dalam zikir kepada Allah swt., tasbih, dan  doa. Agar Allah  swt. berkenan menurunkan pertolongan-Nya kepada kelompok  kecil ini.  Sekelompok yang membela agamanya dan kehormatannya.  Rasulullah saw.  terus menerus berdoa dan bermunajat kepada Tuhannya  sampai jubahnya  terjuntai jatuh dari pundaknya. Terharu melihat kondisi  beliau Abu  Bakar ra. mengangkat jubah itu lalu meletakkannya kembali di  pundak  beliau sembil berkata:
“Tenang  ya Rasulullah. Cukuplah  kiranya engkau bermunajat kepada Tuhanmu. Allah  telah menjanjikanmu  salah satu dari dua kelompok itu.”
Lalu perang tanding pun dimulai. Rasulullah tak henti-hentinya bermunajat kepada Allah:
“Ya Allah, jika pasukan ini kalah. Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini setelah ini.”
Begitulah  dukungan dan  pertolongan Allah selalu datang kepada orang-orang yang  beriman. Di  sepanjang sejarah perjuangan wali-wali Allah itu. Tidak  hanya  perjuangan di medan perang. Bahkan semua medan perjuangan di jalan   Allah yang tujuannya menegakkan kebenaran dan kalimat Allah di muka   bumi. Perjuangan dakwah, pendidikan, bahkan politik. Ketika cita-cita   perjuangannya adalah mendamba ridha Allah.
 



 
 
 
 
 
 
 
 






0 comments: