Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika  umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah  pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah  (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat  Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul  Adha sebagai Hari Raya Haji karena  bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
DEFINISI
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan  mengunjungi. [1]  Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd,  yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara', haji  ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk  melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan  temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan  Mas'a(tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud  dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal  sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah  tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di Muzdalifah,  melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain. [2]
Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah  haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan  perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih  tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja  pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang  sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah  dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara'  (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. [2]  Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang  dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim  (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf  didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum  nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah  yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan  untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu  untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di  Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan  Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat  manusia.
JENIS IBADAH HAJI
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin  dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu,  sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
- Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.[3][1]
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.[1]
- Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
- Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
- Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
KEGIATAN IBADAH HAJI
Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan  waktu:
- Sebelum 8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
- 8 Dzulhijjah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
- 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
- 10 Dzulhijjah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
- 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
- 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
- Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).
LOKASI UTAMA DALAM IBADAH HAJI
- Makkah Al Mukaromah
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah,  yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat  pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan  niat dan thawaf haji.
- Arafah
Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya  haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah  tiap tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat  berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar  musim haji, daerah ini tidak dipakai.
- Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji  melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk  melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
- Mina
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan  melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi  Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu  yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah  Aqabah, Jumrah Ula,  dan Jumrah  Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu  malam.
- Madinah
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat  Islam,Nabi Muhammad SAW  dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak  masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia  biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih  330 km (450 km  melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan  melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto keadaan dan kegiatan  dalam masjid ini.
TEMPAT BERSEJARAHBerikut ini adalah tempat-tempat bersejarah, yang meskipun bukan  rukun haji, namum biasa dikunjungi oleh para jemaah haji atau peziarah  lainnya[4]
- Jabal Nur dan Gua Hira
Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram.  Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di  gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat  Al-'Alaq ayat 1-5.
- Jabal Tsur
Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil  Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama  1.5 jam. Di gunung inilah NabiMuhammad  saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy  ketika hendak hijrah ke Madinah.
- Jabal Rahmah
Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah  keduanya terpisah saat turun dari surga.  Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang  terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.
- Jabal Uhud
Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah.  Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan  kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada  di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw.  Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu  menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah  satu tempat penting untuk diziarahi.
- Makam Baqi'
Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah  sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di  Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. 
Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan  para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah  suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal  peletakan batu nisan [5]
- Masjid Qiblatain
Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan  menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem,  Palestina.  Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan  shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat  144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil  Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid  ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.
LIHAT JUGA
Blog As Sunnah
Wikipedia
PRANA LUAR
 
No comments:
Post a Comment